Pertamakali aku mengenal seks adalah saat aku duduk di kelas dua smp. Waktu itu aku tinggal bersama paman di kota Jbr, sedangkan keluargaku tinggal di kota Bwi. Beda dengan saat tinggal bersama keluargaku, di rumah paman ini aku sangat bebas bergerak sesukaku, apalagi pamanku yang anggota TNI sering tidak berada dirumah sementara istrinya, Tante Shinta, tidak berani melarangku.
Salah satu hobi beratku waktu itu adalah melototin TV sampai larut malam. Hingga suatu saat, ada sebuah film menarik yang sedang aku tonton, yang ternyata juga sempat membuat Tante Shinta betah menontonnya hingga larut malam. Saat itu aku hanya berdua dengan Tante Shinta. Maka ketika sesekali Tante Shinta berkomentar, aku langsung menyahut sekenanya. Sampai suatu saat ada adegan yang agak porno dan panas, tiba-tiba Tante Shinta nyeletuk: “Heh, yang ini kamu gak boleh lihat, masih kecil!” katanya sambil matanya tetap melotot ke layar TV.
Tanpa pikir panjang dan tanpa sadar bahwa Tante Shinta adalah istri pamanku sendiri, waktu itu aku menyahut dengan nada agak nakal. “Udah di sunat kok Tan, tinggal nyoba pakeknya yang belum,”. Kataku.
Mungkin karena merasa risih atau sungkan, waktu itu Tante Shinta hanya diam dan tidak langsung menanggapi celoteh nakalku. Entah kenapa, waktu itu aku seperti sengaja memancing agar Tante Shinta mau ngomong yang jorok-jorok. Maka akupun terus berceloteh sesukaku. Dan tiba-tiba Tante Shinta membuka mulutnya.
“Emang kamu ngerti yang gituan?”
“Ngerti dong,nggak sulit kok!”
“Kalau ngerti ya udah!” katanya sambil melirik ke arahku.
Setelah beberapa saat kami saling terdiam, lalu aku coba membuka pembicaraan lagi. Dan kali ini aku sengaja lebih mengarah.
“Tan, katanya kalau pertama begituan rasanya sakit yah?”
“Nggak tahu!”
“Lho, waktu pertama dulu tante merasa gimana?”
“Lupa!”
“Kalau udah sering gituan, enak ya tan?”
“Ahh kamu mau tahu aja!”
“Ya emang pingin tahu, tan!” kataku sambil menahan nafas yang terasa mulai menyesakkan dada. Dan sejurus kemudian, istri paman yang masih terlihat cantik dengan tubuh yang padat berisi itu tiba-tiba menatapku tajam. Aku yang waktu itu masih kuper, hanya bisa membalasnya dengan senyum kecut, karena takut kalau dia marah dan melaporkan kelakuanku kepada paman. Tetapi, entah setan mana yang tiba-tiba datang dan sengaja menebar godaan, hingga tiba-tiba aku memberanikan diri mendekat kearah sofa tempat duduk Tante Shinta.
Seperti sengaja memberiku kesempatan, waktu itu Tante Shinta hanya diam saja ketika tangannya aku pegang-pegang. Dan aku yang mulai tak terkendali, terasa semakin berani melangkah lebih jauh. “Jangan Dy! Aku ini Tantemu!,” rintihnya ketika tanganku mulai menelusup masuk kebalik baju dasternya yang longgar.
“Tan, ayo Tan. Aku ingin sekali merasakan!” rengekku.
Dan, Ouuw, tanpa banyak ba-bi-bu lagi, tangan Tante Shinta langsung meraih selangkanganku, meremas kemaluanku dengan lembut sambil matanya sedikit terpejam. Lalu aku balas dengan meremas buah dadanya yang masih kenyal dan menggemaskan. Dan setelah aku berhasil melucuti daster Tante Shinta, gantian dia yang dengan cekatan menarik resleting celanaku, lalu menariknya hingga aku telangjang.
VIRAL VIDEO ANAK SEKOLAH NGENT*T DI TOILET...
Tante Shinta langsung jongkok di hadapanku. Lalu dengan lahapnya dia melumat kemaluanku sampai seluruh bagian diselangkanganku. Aku hanya merem-melek dibuatnya. “Ouuhhg, terus Tan, terusss Tan.!” Kataku seperti melayang-layang terbuai kenikmatan.
Setelah puas melumat alat vitalku, Tante Shinta lalu berdiri persis dihadapanku sambil menyorongkan vaginanya ke mukaku. Tanpa merasa jijik, akupun menjilati lobang vagina Tante Shinta yang sudah mulai basah. “Oughh Dy,teruss Dy.. terussss,.. achhhh,!” celotehnya sambil terus menekan-nekan vaginanya ke arah mulutku…
“Teruss Dy, Tante hampirrrr, ooughh…!” erangnya sambil mendekapkan kepalaku kearah selangkangannya. Dan tiba-tiba Tante Shinta mendorongku hingga aku rebah di Sofa. Lalu dia menindihku, sementara tangan kirinya menuntun kemaluanku ke lobang Vaginanya. “OOuuugghhh… SSsttttss!!” rintihnya ketika kemaluanku sudah terjepit di selangkangannya. Tante Shinta yang nampak mulai hilang kesadarannya itu, mulai menggoyangkan tubuhnya. Matanya terpejam, sedangkan dari bibirnya terus mendesis seperti ular kobra yang hendak mematukkan bisanya. “OOOuuuugghhhhhh…….Aku kellluuuaarrrr Dyyyy,!!” Jeritnya tertahan, sementara tanganya mendekapku erat-erat. Lalu dia menggolosoh di sampingku.
“Tan, aku belummm,!” bisikku ketelinganya.
Lalu, Tante menarikku keatas tubuhnya yang sudah basah oleh keringat. Sambil tetap memejamkan matanya, Tante Shinta meraih kemaluanku dan menuntunnya masuk ke lobang memeknya yang sudah basah kuyup. “Ayo Dy,.. “ katanya lirih… Dan, “OOuugghhh,… SSsttssss, achhhhhh,.. Tan.......,!!”.. Spermaku pun muncrat dengan deras setelah lima belas menit lamanya aku menggesek-gesekkan kemaluanku dalam lobang vaginanya….
Sejak kejadian malam itu, aku merasa seperti orang yang ditakdirkan menjadi keponakan yang paling kurang ajar terhadap pamannya sendiri. Sebab, hampir setiap saat ketika paman tidak ada dirumah, akulah yang menggantikan paman untuk memuaskan nafsu birahi Tanteku. Dan kapanpun Tante mau, di kamar, di ruang tamu, di dapur ataupun di kamar mandi, aku selalu dapat memuaskan nafsu Tanteku…..
Situs Judi Online Bandar Q,Poker,Domino QQ,Bandar Poker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar