• Breaking News

    Sponsor

    Kamis, 02 November 2017

    Anak BOS yang masih Perawan



    Namaku Rendi kaisar ,ciri-ciriku adalah muka tampan,.tubuh ramping,kulit sawo matang,dan agak tinggi,umurku adalah 20 tahun.
    Tp aku tak kuliah dan memilih untuk mencari pekerjaan untuk menghidupi keluargaku,saat SMA dulu banyak Wanita yg menyukaiku karena aku memang tampan,tetapi jujur tak ada yg dapat meluluhkan hatiku. Aku baru saja lulus dari SMA dan akan mencari pekerjaan.

    Akupun melihat lowongan pekerjaan di Koran,yg menarik perhatianku adalah sebuah toko pakaian yg baru buka,mereka mencari seorang pegawai,Langsung aku berangkat ke toko tersebut.

    Setelah setengah jam akhirnya aku melihat sebuah toko baju,menurutku toko itu lumayan besar,akupun masuk ke sana,tak ada seorangpun kecuali seorang tante yg kira-kira berusia 50 tahunan di tempat kasir,akupun menghampirinya,aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku,

    “Eh,nyonya,saya mencari pekerjaan”Kataku memulai percakapan

    “Oh,iya,pegawai kami baru saja keluar,kamu boleh bekerja di sini”
    Setelah itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai dari peraturan,cara menyapa,cara melayani,dan lain – lain.

    “Wah,kamu cepat tangkap,ya?”Kata nyonya itu sambil tersenyum

    Akupun tersenyum kecil saja.Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Kinan,kulitnya berwarna putih,rambut panjang,dan wajahnya agak cantik menurutku.

    Dia jg baru saja mengetahui namaku.

    “Dengar Ren,aku mau pergi sebentar,kamu tolong awasi toko ini”

    “Wah,tp saya baru bekerja nyonya”

    “Tak apa-apa,nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu”

    “Hmmmm,oke,deh”Jawabku tersenyum.

    Nyonya Kinan pun memanggil anaknya.

    “Amel,ameell”,dari belakang pintu di sebelah kasir terdengar suara seorang gadis.

    Lalu gadis itu pun keluar,sungguh aku terpesona padanya,gadis bernama Amel itu sungguh cantik,tubuhnya mungil dan agak montok,payudaranya lumayan besar,pantatnya montok berisi,kulitnya putih,rambut hitam panjang,dan senyumannya adalah senyuman termanis yg pernah kulihat,kuakui aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.Setelah nyonya Leni pergi,kuberanikan diri untuk menyapanya

    “Hai”

    “Hai,pegawai baru,ya?”

    “Iya”Jawabku tersenyum

    Kamipun berbincang – bincang sebentar,dapat kuketahui Amel sekarang berumur 20 tahun,ibunya adalah seorang Wanita sibuk,begitu jg dgn ayahnya,jadi dia sering membantu menjaga toko,tak lama kemudian seorang pelanggan datang,akupun melayaninya secepatnya agar bisa berbincang – bincang dgn Amel,setelah pelanggan itu mendapat barang yg dia inginkan dan membayar,akupun kembali ke dekat kasir.

    “Kalo jam sekarang masih sepi,Ren,nanti sekitar jam 3 baru ramai”

    “Ohhh,akupun mengangguk

    Harus kuakui Amel sangat asyik,semua omongan jadi nyambung,baru pertama kali ini aku menemui gadis seperti ini.

    “Mel,kamu sudah punya pacar?”Tanyaku penasaran

    “Belum,kalo kamu?”

    “Aku jg belum”

    “Oh,kita sama-sama single,dong”Katanya sambil tersenyum

    Akupun tersenyum,rasanya aku ingin membalas “Kamu mau tdk sama aku?”Tp aku tdk berani mengatakannya,jujur pertama ini aku bisa mengobrol lama dgn seorang gadis.Keringatku tak berhenti bercucuran pertanda aku gugup.

    “Panas,ya?”Tanya Amel

    “Hmmm,tdk,kok”Jawabku

    “Hehehe,kamu keringatan,ya?”

    “Iya,anggukku membalas candanya

    Setelah 5 menit seorang pelanggan masuk lagi,akupun melayaninya dan kembali ke dekat kasir.

    “Ren,kamu asyik,ya,orangnya?”

    Aku terkejut mendengarnya,ternyata lawakan yg dari tadi kukeluarkan dapat meluluhkan hatinya

    “Ah,kamu jg asyik,kok”Jawabku dgn tersenyum

    Wajah cantiknya tersenyum manis, penisku terasa tak dapat diturunkan,sangat tegang.Kami berpandangan sebentar,lalu kuberanikan diri untuk menciumnya,jantungku serasa berdegup kencang,Amel agak terkejut,tp dia tak memberontak, kukulum bibirnya dgn mesra,kami berciuman ala French Kiss,ini adalah ciuman pertamaku.

    Suasana semakin memanas,kuberanikan diriku untuk mnyentuh payudara 34 B nya,Amel agak terkejut,tp karena terlanjur nafsu dia membiarkan tanganku bermain sambil mulutku mencumbui mulutnya,sejenak Amel memberhentikan permainanku.

    “Ren, kamu kunci pintu dulu, deh, malu kalau diliat orang nanti”

    Akupun melangkah dgn cepat ke pintu depan, segera kukunci pintu itu dan kuganti tanda di pintu menjadi “CLOSE”

    Lalu aku segera berjalan kearah Amel, Amel mengajakku masuk kedalam kamarnya, setelah sampai ke kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri untuk menciumnya lagi, Amel membalas ciumanku dgn mesra.

    Sementara tanganku kembali meremas payudara Amel yg sudah mengeras, setelah lima menit kuberanikan diri untuk membuka pakaianku satu persatu, saat penisku yg besar terpampang, Amel cukup kaget dan agak jijik, ini mungkin adalah pertama kalinya dia melihat sebuah Mr.P, sementara selama ini aku tak pernah berhubungan badan, aku hanya mendapatkan ilmu dari film bokep yg selalu kutonton.

    Amel tak tahu harus berbuat apa dgn penisku yg dari tadi sudah menegang, dia hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dgn jarinya, kutuntun dia agar menunduk dan menjilat penisku

    “Ah, jijik, Ren, gak mau ah”tolaknya

    “Ayo deh, Mel, entar kamu bakal merasakan kenikmatan”kataku meyakinkan

    Amel akhirnya menyetujuinya entah karena dia sudah bernafsu atau terpancing kata – kataku, dia memasukkan penisku ke dalam mulutnya, lalu dia mengulumnya dgn lembut, pertama terasa agak kaku, tp setelah terbiasa, kulumannya terasa nikmat, membuatku merasakan kenikmatan yg belum pernah kurasakan.

    Setelah puas bermain dgn penisku Amel kembali berdiri dan tersenyum manis padaku yg semakin membuat nafsuku meningkat, kubuka bajunya dgn perlahan, dia tak menolak, malah tersenyum

    Pasti dia sudah nafsu pikirku, sampai Amel telanjang bulat, kulihat pemandangan yg sungguh indah di depanku, payudaranya yg montok dgn puting berwarna pink yg sudah mengeras, sedangkan memeknya masih berwarna merah muda, ditumbuhi bulu – bulu halus.

    Akupun menjilat payudaranya dan memainkan putingnya, Amel agak kegelian, tetapi dia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya dan rontaan pelannya, setelah puas dgn payudaranya, aku melakukan French kiss denganya sbentar sambil tanganku menelusuri memek perawannya.

    Memeknya masih mulus dan halus pertanda Amel sering merawatnya, setelah puas, akupun menuntun Amel ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan di sana

    “Apa yg akan kamu lakukan, Ren?”Tanyanya heran

    “Aku akan menusukkan penisku pada memekmu, agak sakit sebentar, tp nanti akan sangat nikmat deh”Kataku padanya

    “Jangan, Ren, aku masih perawan”

    Tak kudengarkan lagi kata-katanya karena terlalu nafsu, kuarahkan penisku pada memek Amel yg sudah basah, sementara Amel hanya bisa berkata “Jangan, Ren”, sebenarnya aku agak kasihan, tetaapi aku sudah terlanjur nafsu, kumasukkan penisku perlahan pada memeknya yg basah.

    Amel berteriak dgn keras saat kupaksakan masuk penisku, penisku sulit masuk karena memek Amel masih sempit, saat kumasukkan perlahan, wajah cantik Amel mengeluarkan air mata dan Amel mendesah kesakitan.

    Akhirnya setelah lima menit, seluruh penisku masuk dalam memeknya, seperti yg kuduga, Amel merasakan kenikmatan luar biasa, saat semula dia meronta, dia kini sudah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan secara perlahan lalu semakin cepat,

    “Ahhh, Ren, enak, Ren, ahhh, terusin, Ren, Akkkhh”

    Kurasakan penisku seperti dipijit oleh memeknya, sangat nikmat terasa sehingga aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan penisku pada memeknya yg sempit, Amel mendesah kecil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir di pipinya sementara tubuhnya berkeringat.

    Saat kulihat wajahnya yg berkeringat, entah kenapa aku semakin nafsu, sehingga kucepatkan tusukanku yg membuat Amel mendesah semakin keras, sementara penisku dipijat dgn lebih keras oleh memeknya.

    “Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Ren, enak, Ren, Ahhhh”Begitulah kata yg muncul dari mulut Amel pertanda dia suka dgn permainanku

    Stelah 10 menit kurasakan kenikmatan itu, Amel mengalami orgasme hebat, cairan hangat keluar dari memeknya, akupun mencabut penisku, lalu kukocokkan dgn cepat di depan wajahnya, spermaku berceceran di wajahnya

    Amel pun terbaring lemas, semula aku kasihan karena dia sudah capek, tp setelah melihat tubuhnya yg dipenuhi keringat yg memancing nafsuku, akupun berniat melanjutkannya.

    Aku segera duduk di tempat tidur, lalu kutuntun tubuhnya agar memeknya pas di atas penisku, setelah mencapai posisi ideal, akupun memasukkan penisku ke dalam memeknya yg masih basah, kudengar Amel mendesah kecil saat penisku berhasil masuk lagi ke dalam memeknya.

    Lalu kunaikturunkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga desahan Amel semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku, kurasakan penisku dipijat oleh memeknya lebih keras dari tadi, itu malah membuatku merasa semakin nikmat,

    “Ahhh, Ren, terusin, Ren, Ahhh, lebih cepat lagi, di”

    “Oke, sayang”

    Kucepatkan goyangan dan tusukanku yg menambah kenikmatan pada Amel, dia mendesah dgn kenikmatan

    “Ahhh, Ren, nikmat banget, Ren, Ahhhh, Ssssst”

    Sementara aku baru kali ini merasakan kenikmatan seperti ini, pijatan pada penisku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sementara tubuhku tak berhenti mengeluarkan keringat, setelah 15 menit kunaikturunkan penisku pada memeknya.

    Memek Amel kembali mengeluarkan cairan hangat, kubaringkan tubuhnya yg sudah lemas lalu kukeluarkan spermaku di dadanya, kamipun terbaring lemas dan berpelukan dalam keadaan telanjang.

    Gimana, Mel?Enak, gak?”Tanyaku

    “Wah, enak banget, Ren, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, terima kasih, ya?”Dia berkata sambil tersenyum padaku

    “Aku yg berterima kasih, Mel”Kataku membalas senyumannya

    Kamipun segera membersihkan diri, kulap bekas darah perawan Amel, lalu kami mandi bersama dan kembali menjaga toko, di depan toko sudah berjejer beberapa pelanggan.

    Akupun segera membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk, aku dan Amel melayani mereka, sampai jam 05.00 Nyonya Kinan pulang, dia suka dgn cara kerjaku, dan dia menerimaku menjadi pegawai tetap.

    Aku masih meneruskan bercinta dgn Amel pada saat jam sepi dan seperti tak terjadi apa – apa, aku sungguh beruntung bekerja di toko ini, dan Amel adalah Wanita tercantik dan terhebat yg pernah kutemui.

    >>Cerita Selanjutnya<<                      

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel