Selamat Membaca..
Nama gw Marvel (24) seorang mahasiswa akhir, nah kali ini gw akan menceritakan kisah yg sangat membekas di pikiran gw ini. bermula ketika libur semester gw dan beberapa teman gw sepakat untuk liburan sekaligus mencari data disebuah desa di daerah jawa timur. nah kebetulan teman gw Melin (23) juga merupakan anak dari kades disana sehingga untuk tempat dan juga makan kami bisa free, dan jadilah kami kesana.
kami ber 3 akhirnya menuju desa tersebut (gw, Melin dan Mifta) dan cuman gw yg cowok, Mifta dan Melin ini teman baik ketika SMA di kota dulu sedangkan gw baru kenal mereka ketika mengambil mata kuliah yg sama dan saat penyusunan skripsi ini kami mengambil tema yg sama kebetulan kami mengangambil jurusan bio teknologi.
Akhirnya kami tiba di desa tersebut dimana dalam waktu 3 minggu liburan serta tugas kami harus selesai, kami waktu itu disambut oleh bapak Melin sendiri bersama ibunya, Om Randi dan tante Rina, sekilas melihat om Randi dan tante Rina bsa terlihat jauhnya umur mereka tanpa harus menanyakan umur masing2, setelah ngobrol berbisik dengan Melin ternyata Melin sudah lama tak memiliki ibu ketika ia baru kelas 2 SMP ibunya meninggal karena sakit, dan ketika dia SMA kelas 3 dan akan lulus ayahnya memutuskan menikah lagi dengan ibu tirinya sekarang. umur pak Randi sekarang 50 tahun dan umur tante Rina adalah 30 tahun.
Walaupun sudah berkepala tiga dan memiliki 1 orang anak dari hasil perkawinanya tante Rina masih memiliki wajah yg ayu dan juga bodi yg terawat inilah yg membedakannya dengan Melin dan juga Mifta kedua wanita tersebut memang lumayan cantik namun bertubuh standar.
Oke lanjut, akhirnya kami dibawa kerumah Melin yg sudah sejak SMP ia tinggalkan, rumahnya lumayan besar dan hanya dihuni oleh ayah dan ibu tirinya serta anak mereka yg berusia 5 tahun, sementara itu gw disediakan kamar tamu yg terletak agak kedapur berbeda dengan kamar utama yg berada di depan rumah serta kamar Melin yg bersebelahan dengannya. Om Randi dan tante Rina memang orangnya baik dan menerima kami apa adanya meski belum terlalu mengenal kami berdua gw dan Mifta bahkan untuk itu mereka menyempatkan waktu mengobrol dengan kami ditengah kesibukan mereka masing – masing, pak Randi senang mengajak ngobrol gw ketika akan kekantor dan ketika sudah pulang dari kantor begitu juga dengan tante Rina yg duduk ikut mengobrol dengan Mifta dan gw. keramahan mereka tak cukup sampai disitu bahkan gw dipercayakan membawa motor keluarga Meli8n untuk menyelesaikan tugas gw disalah satu kebun untuk mengambil data disana, owh yah perlu diketahui kebun gw dan kebun Melin dan Mifta tak sama meski tema penelitian kami sama, Mifta dan Melin mereka berada dikebun yg lain. selama 2 minggu adalah kesempatan kami berlibur sambil mengambil data 1 minggu pertama gw manfaatkan untuk mengambil data dan ini menguras waktu dan tenaga gw yg harus pergi pagi pulang malam, berbeda dengan gw, Melin dan Mifta malah merka berlibur menikmati alam lebih dulu dan alhasil 1 minggu berlalu dimana gw telah selesai dengan data gw dan Melin serta Mifta baru memulai start mereka mengambil data di kebun yg mereka pilih.
Nah,selama 1 minggu ini cukup bagi gw menilai tempat masa kecil ini yg asri dan sejuk serta keluarga mereka yg begitu baik dan santun dengan tamu. dan selama satu minggu ini sudah cukup bagi gw untuk mengagumii soosk ibu tiri Melin yg selain baik pintar, enak diajak ngobrol dan begitu perhatian dengan keluarganya, intinya jauh dari kesan wanita kota yg arogan. dan satu lagi nilai plus untuknya adalah kecantikan dan keseksian tubuhnya yg membuat lelaki manapun pasti akan berlutut.
Oke sedikit gw mendiskripsikan tante Rina ini biar teman pembaca ada gambaran, orangnya tak terlalu tinggi sebahu gw yg memiliki tinggi 172 cm, kulitnya putih bahkan bisa dibilang sangat putih, tubuhnya semok di bagian dada dan bokong dan inilah yg menjadi daya tarik, meski sudah memiliki anak namun lingkar pinggangnya kecil dan bokongnya saja yg terlihat besar, untungnya ia sering mengenakan baju daster sehingga keseksian tubuhnya tertutupi.
Nah gw dapat info tambahan dari orang bekerja dikebun kalau tante Rina ini dulunya adalah sekretaris pak kades namun setahun menghilang dan saat kembali langsung melaksanakan pernikahan dengan pak kades alias pak Randi, berkembang kabar kalau tante Rina hamil duluan baru dinikahin oleh pak kades ini diperkuat dengan umur sang anak yg menjelang 5 tahun disaat pernikahan mereka baru berusia 5 tahun juga. oke gw rasa cukup basa-basinya kita langsung saja ke momen yg sudah ditunggu".
Seperti yg gw bilang tadi gw sudah selesai penelitian gw dan hanya beristrahat dirumah sedangkan penghuni rumah sudah tak ada lagi merasa aman sekitar pukul 10 pagi dengan bangga gw mengeluarkan adik joni gw dari dalam sangkarnya sambil menonton film blue dilaptop, gw mengocok si joni sambil membayangkan yg gw entot adalah tante Rina, sedang asik gw mengocak sambil tidur terlentang dengan kepala menengok ke samping melihat kearah laptop tepat didepan gw tante Rina berdiri terpaku dibalik pintu yg lupa gw kunci karena sempat gw buat teh dan sarapan saat tak ada orang dirumah, entah sejak kapan ia disana karena gw nggak sadar akan bunyi pintu yg memang tak berderit, gw melihat wajah terkejutnya dengan mulut yg diutupi tangan saat gw melihat kearahnya sempat beberapa detik kami tertegun sampai akhirnya gw sadar dan menutupi si joni dengan kain seadanya dan tante Rina kemudian berlalu sambil meminta maaf.
‘aduh maaf dek Marvel’ katanya yg kemudian hilang dari pandangan gw.
Jujur saat itu pertama kali gw ketahuan coli sama subyek yg gw sedang baygkan sendiri, gw sangat takut dan malu waktu itu bahkan seharian gw nggak keluar kamar hanya saat jam makan malam saja, bahkan biasanya pak Randi mengobrol dengan gw ada tante Rina kali ini tante Rina juga nggak menunjukan batang hidungnya.
Hingga keesokan harinya gw yg masih merasa malu enggan keluar dari kamar hingga akhirnya rumah kembali kosong dan gw keluar untuk sarapan dijam yg sama saat gw sedang bersantai diluar gw liat kedatangan tante Rina dengan menggunakan motornya sontak gw langsung beranjak dari tempat duduk gw masuk dalam kamar dan bermaksud mengurung diri disana, entahlah itu yg gw lakukan akibat rasa malu gw. sedang berada didalam kamar gw mendengar suara tante Rina dari balik pintu mengetuk dan karena nggak enak akhirnya gw membukakan pintu sehingga tante Rina berdiri disana ternyata ia meminta bantuan gw untuk memasang kran air yg baru ia beli karena rusak dikamar mandi, setelah gw memasang kran air ia membuatkan gw kopi dan disuguhkan diruang tengah bersama dengan kue kering.
‘Di minum dulu dek Marvel tadi tante beliin kue dipasar’ katanya
‘ia tante’ kata gw dengan malu tanpa melihat matanya mengambil gelas dan meminum kopi hangatnya tersebut.
‘soal kemarin tante minta maaf sudah main masuk tanpa ketuk pintu tante kira kamu udah pergi ke kebun, maksud tante untuk ngambil seprei tuk dganti udah seminggu soalnya’. gw hanya mengangguk saja mendengar penjelasannya tanpa suara.
‘terus kamu nggak ke kebun’
‘udah selesai tante makanya ini tinggal nunggu Melin sama Mifta’
‘ow gitu yah, pantas aja kangen pacar yah’
‘ahh nggak juga kok tante, eh panji udah kesekolah yah’ kata gw sengaja mengalihkan pembicaraan.
‘udah dari pagi kok tante baru aja abis ngntarin trus kepasar tadi, yah beginilah keadaan rumah kalau om sudah kerja dan panji kesekolah jadi sepi sampai jam 2 nanti’ kata tante Rina.
‘ia tante’ jawab gw singkat.
‘tante senang ada kamu jadi bisa cerita-cerita deh, kalau kamu nggak bosan’
‘ehh ngak kok tante’
‘tadi kamu kenapa pas tante datang langsung masuk kekamar’
‘ahh nggak kok tante, tadi hp Marvel ada bunyi ditelepon’
‘owhh gitu.. tante kira lagi matiin laptopnya’, hahaha’ kata tante Rina tertawa.
‘ahh bukan tante’ jawab gw tertunduk.
‘ngak apa-apa tante juga pernah muda, yah hasrat anak muda begitulah, kalau udah tua udah menurun’ katanya dengan nada yg berbeda darisebelumnya.
‘ahh tante bisa aja’
‘yah namanya pengalam dek Marvel’ tawanya yg kemudian membalikkan badannya ketika mendengar bunyi alarm yg menandakan air yg ia tampung udah penuh.
‘dek Marvel minum aja yah tante mandi dulu’ katanya yg kemudian berlalu dari depan gw menuju kamar mandi dekat dapur yg baru saja gw perbaiki keran airnya.
Tak berapa lama suara dari dapur terdengar memanggil gw yg berada diluar dekat teras rumah, ternyata itu suara tante Rina yg meminta gw untuk memasng keran yg terlepas lagi namun sebelum itu ia meminta gw mengambil handuknya dalam kamar karena ia lupa membawa handuk, gw kemudian memberikannya handuk setelah itu diperbolehkannya gw masuk ke kamar mandi yg sebenarnya lumayan besar itu dan gw mendapati keran yg kembali terlepas.
‘dek Marvel lepas lagi nih tolong dipasangin yah’
‘ow yah tante’ kata gw yg bingung padahal sudah gw pasang dan yg nggak bakalan lepas.
gw kemudian memperbaiki keran tersebut sembari tante Rina berdiri disamping gw dengan terlebih dulu mematikan air agar tak menyemprot kemana-mana, gw smpat tak dibuat fokus oleh kehadiran tante Rina yg hanya terbalut handuk ditubuhnya handuk tersebut terlihat kecil melilit tubuh semoknya sampai2 terlihat belahan dadanya yg tak pernah gw liat sebelumnya.
‘wah makasih yah dek Marvel’kata tante Rina setelah gw berhasil memperbaiki keran air tersebut.
‘nah sebagai hadiahnya’ inilah kata-kata yg tak bisa gw lupakan dalam hidup gw karena setelah itu tante Rina yg begitu sopan berubah menjadi wanita yg tak gw kenal.
ia menuju pintu ditutupnya pintu kamar mandi tersebut dan setelah itu dibukanya handuk yg melilit tubuhnya hingga telanjanglah tante Rina didepan gw. sungguh perasaan yg becampur aduk antara takut malu mupeng dan senang bercampur jadi satu.
‘tante jangan’ kata gw ketika ia meraih tangan gw kemudian gw tarik.
’emang kenapa Vel, kamu nggak nafsu liat tante’ kata-katanya malah membuat joni gw berteriak kencang.
‘udahlah tante tau dipikiran kamu, nggak ada orang dirumah lagian si Mifta sama Melin ijin mereka pulang malam karena harus kekota beli alat lagi, mas Randi pulangnya sore sama Panji yg ditittp tinggal kita berdua disini’ kembali tangan gw digengamnya kali ini gw tak menarik tangan gw.
‘anggap saja kita saling menguntungkan, tante butuh kamu juga butuh’ kata tante sinta yg meremas halus tangan gw matanya kemudian turun kearah selangkangan gw melihat joni gw yg tersesak dicelana pendek yg gw kenakan.
‘liat tuh udah bangunkan’ katanya dengan menggoda.
‘tapi tante saya takut, tante dan om sudah terlalu baik buat saya disini’
‘udahlah Vel, nggak usah takut, sini’ katanya kemudian tangan gw diarahkan ketoketnya yg mengantung dan mulai mengeras bersamaan dengan itu tangannya mendarat diselagkangan gw meremas dari luar si joni.
‘udah lama tante dianggurin, kemarin pas liat kamu dikamar nafsu tante langsung naik sampai nggak bisa tidur tante mikirin kejadian kemarin,’
Mendengar pengakuan tante Rina membuat gw juga terbawa suasana apalagi tangan tante Rina dengan lincah menyusup dalam celana pendek gw melewati bokser gw dan akhirnya berkenalan dengan joni didalam.
‘aduh tante’ kata gw kala joni dipaksa keluar tanpa menurunkan celana gw.
belum sempat kaget gw hilang tante Rina udah langsung membuat gw kembali kaget dengan aksinya yg berjongkok dan langsung melahap joni gw karena emang gw nggak siap gw kaget dan mundur kebelakang membuat tante Rina terlihat kecewa ia terdiam disana, gw sesaat seperti merasa bersalah.
‘aduh tante jangan disini nanti kalau tiba-tiba ada yg masuk gimana, dikamar tante aja yah biar bisa liat siapa yg datang’ kata gw yg disambut gembira olehnya.
‘okelah Vel, ayok’ katanya yg kemudian membuka pintu kamar mandi mengajak gw ke kamarnya yg berada di depan rumah sebelumnya ia menutup dan menunci pintu depan dan belakang.
‘tante Rina yakin dengan ini’ kata gw mencoba menenangkan diri gw dan dirinya yg dimabuk birahi.
’emang kenapa, udah yakin banget ini semua juga gara-gara kamu buat tante kepikiran’ katanya yg mulai memposisikan gw duduk di pinggiran ranjang bersamanya yg mengenakan handuk.
‘jujur tante saya masih takut untuk ngelakuin ini’
‘udahlah Vel emangnya kamu nggak takut ketika kamu seranjang sama pacar kamu’
‘tapi kan itu pacar aku tante, sedangkan tante istri orang’
‘udah kalau gitu anggap aja tante ini pacar kamu’ kata tante Rina kemudian bergerak berdiri dihadapan gw.
dibukanya handuk hingga kembali ia telanjang diarahkannya toket besar miliknya kewajah gw dan dimintanya gw untuk mengisap toketnya tersebut.
”ayo Vel dikenyot dong’ pintanya yg kemudian membuat gw yg tadi bawel terhipnotis,
gw mulai mengarahkan wajah dan perlahan menjilati toketnya yg terpampang jelas disana, tubuhnya semakin mendesak gw hingga akhirnya posisi tante sinta bukan berdiri lagi ia telah naik keatas tempat tidur membuat gw terlentang sambil kedua kakinya mengangkangi gw , kini ia sudah berada diatas gw tubuhnya sejajar dengan gw yg terlentang kedua tangan gw diarahkan meremas toketnya sejenak hanya desahan keluar dari mulutnya.
‘mhh remas mhhh sss ahhh’ desahnya
posisi kami yg awalnya dipinggir tempat tidur sudah berada ditengah tempat tidur, tante Rina tambah bernafsu dengan cepat ia merayap kebawah tubuh gw dibukanya celana gw hingga joni menunggak keatas lalu digenggamnya penis gw yg memiliki ukuran lumayan gede berkepala bulat.
‘uhhh tan’ kata gw merasakan hisapan dipenis gw yg begitu hangat
ia terlihat menimati penis gw beberapa saat sebelum akhirnya ia mendekati gw dan berbisik.
‘Vel ayo genjot tante ‘ pintanya.
ia terlentang sementara gw mengambil posisi didepannya dengan penis gw mengarah ke mekinya yg begitu lebat dengan jambut.
‘tante nggak nyesel kan’ kata gw yg dijawab dengan gelengan kepala,
gw lalu memainkan kepala penis gw dibibir mekinya yg sudah basah dan becek.
‘ayo Vel jangan lama-lama masukin aja’ pintanya yg gw turuti.
‘blesss’ masuklah penis gw dalam mekinya yg begitu hangat dan becek.
‘uhhh’ desah kami berdua.
gw kemudian mulai mengenjot tante Rina yg terlihat begitu brutalnya mendesah gw takut desahannya didengar, sesekali kepala gw melihat keluar melalui jendela, untungnya desa tersebut cukup sepi saat jam" segini karena semuanya sedang bekerja dan jarak antar rumah cukup jauh, karena suaranya yg semakin membesar akhirnya gw menutup mulutnya dengan mencium bibirnya dan dibalas dia dengan hotnya, gw kaget ketika belum 5 menit gw mengenjot tubuhnya ia sudah mengejang dan mendesah namun tertahan bibir gw. tante Rina mendapat orgasme pertamanya ia terlihat ngos-ngosan sementara penis gw masih berada dalam mekinya.
‘owhh enak banget Vel genjotanmu’
‘makasih tante’
‘jangan panggil tante dong, panggil Rina aja, kan sekarang Rina pacar Marvel’
‘aduh nggak enak manggilnya gitu’
‘yaudah terserah Marvel aja, sini Rina pegen cium lagi’ katanya yg kemudian membuat kecupan kami menjadi mesrah.
sambil mengecupnya gw menggoygkan pinggulnya mulai kembali mengenjot tubuh semok tante Rina yg pasrah gw entotin. kali ini cukup lama gw mengenjot tante Rina sebelum akhirnya ia mengalami orgasme keduanya kali ini gw merasakan cairannya lebih banyak dari sebelumnya.
‘ahhh vel keluaarrr lagiiii’ katanya yg mendekap tubuh gw erat, dititk ini gw mulai menyukai tante Rina yg mengekspresikan apa yg ia rasakan secara total.
gw memberikan waktu baginya untuk memulihkan tubuhnya bahkan gw sempat memebri dia segelas air untuk diminumnya padahal baru 30 menit kami bermain.
‘Vel enak banget genjotan kamu udah lama nggak rasain kayak gini’
’emang tante sama om pisah ranjang’
‘bukan pisah sayang, tapi om Randi udah nggak kuat lagi mainnya kalau dulu bisa 2 kali bergetar tante dibikinnya eh sekarang malah 2 kali tante yg bikin dia crot saat tante belum apa-apa’
‘ow gitu pantas aja, owh yah tan sekali lagi yah Marvel belum keluar nih’
‘tadi katanya takut, sekarang malah minta emang cowok yah, yaudah sini’
‘tapi tante di atas yah pengen rasain goygan tante’ kata gw yg kemudian memasang posisi di bawah sementara tante RIna mengikuti permintaan gw.
‘nanti kalau mau keluar bilang yah jangan didalam’
‘siap tante’
kemudian tante Rina mengambil posisi diatas gw dan mulailah penis gw tenggelam dalam mekinya yg lebat dengan bulu kemaluannya, dia mulai mengenjot dan memainkan pinggulnya membuat gw merem melek oleh aksinya, tante Rina turun naik membuat toketnya memantul tak berarah gw hanya bisa merasakan kenikmatan duniawi yg terjadi antara mekinya dan penis gw, peluh kami saling bercampur akibat aktifitas seks yg kami lakukan jam 12 siang ini, hingga akhirnya gw merasakan penis gw tak bisa bertahan dengan gesekan meki tante RIna.
‘owwhh tan Marvel mau keluar’ ucap gw padanya.
‘ahh Vel.. ahh ssst tante juga nih’ ucapnya yg terus mengenjot gw.
tak berselang berapa lama tante Rina sudah mengerang ia memeluk gw erat yg terlentang sembari menekan pinggulnya dalam-dalam ke arah penis gw, entah mengapa gw merasakan sensasi nikmat saat ia mendapati orgasmenya seperti joni gw diremas-remas dan dihisap oleh meki tante Rina.
gw terlalu menikmati empotan mekinya sampai gw lupa kalau sebenarnya gw juga tinggal sedikit lagi mencapai puncak, sensasi nikmat ditambah putaran pinggul tante Rina membuat si joni tak tahan lagi.
‘tan… ini udah mau keluar’ ucap gw berusaha mengingatkannya.
‘sabar…. sayanggg’ ucapnya lirih ditelinga gw masih dengan otot tubuh yg menegangn dan dekapan kencangnya.
‘aduh trus gimana nih, ahhhhh’ belumlama gw bicara pasukan putih kental menyemprot keluar.
‘crottt…crottt..crooottt’
gw menembak beberapa kali sementara tangan gw menahan pinggul tante Rina yg bergoyg menekan penis gw sungguh ini sensasi berbeda yg gw rasakan saat orgasme gw biasanya gw pakai kondom kalau nggak gw keluarin di luar tapi kali ini gw menyemprotkan peju gw kedalam meki tante Rina dimana penis gw dibuat berputaroleh goygan pinggulnya.
‘ahhhhhrrrgggg’ erang tante RIna.
Ia bergetar diatas tubuh gw dan gw merasa cairan dalam mekinya semakin bertambah dan becek
gw memeluk tubuh tante RIna sambil merasakan sisa sisa orgasme gw yg terdahsyat sejauh ini.
‘haa haa haa maaf tante udah nggak ketahan lagi keluarnya didalam’ kata gw yg ngos-ngosan.
tapi tante Rina tak menjawab yg terdengar hanya hembusan napas yg berpacu perlahan-lahan sama seperti gw, yg akhirnya mulai mereda seiring berjalannya waktu.tubuh tante Rina masih berada diatas tubuh gw yg perlahan-lahan mulai kembali normal setelah sempat menegang bersamaan dengan orgasme gw tadi.
‘ohh Vel.. kamu keluar didalam yah Vel” katanya yg mulai sadar dan bangkit, ia mengangkat tubuhnya sehingga joni gw yg lemas itu keluar dari dalam mekinya berserta dengan cairanya, Wajah kami berdua yg tadinya mengerut kenikmatan sekarang mnegerut kebingungan. BERSAMBUNG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar