• Breaking News

    Sponsor

    Minggu, 11 Februari 2018

    Mbak Tika Situkang Jamu Yang Memiliki Mem*k Wangi

    Perkenalakan namaku Faldi, umurku 30 tahun, tinggi 183 cm, kata orang-orang sih aku punya wajah yang tampan. Semua pesona yang dimiliki cowok ada padaku. Dengan bermodalkan tampan aku menjadi seorang playboy yang sering gonta-ganti pacar. Hidupku juga dibilang sudah mapan punya usaha sendiri dan juga sudah punya mobil dan rumah sendiri.


    Kali ini aku akan menceritakan ketika pertama kali aku membeli rumah disebuah kawasan elit di perbukitan.
    Disini tetanggaku tidak begitu banyak , rata-rata pekerjaan mereka adalah pembisnis yang pergi dari rumah pagi hari dan pulang ke rumah larut malam. Hari itu tidak seperti biasanya, setelah semalaman aku berkaraoke bersama client-client perusahaan, dan aku juga agak sedikit mabuk akhirnya aku bangun kesiangan. Ketika aku melihat jam ternyata sudah pukul 09.00 ya sudah aku putuskan untuk berangkat agak siangan sekalian.

    Saat aku berjalan hendak keluar rumah, ku dengar ada suara teriakan seseorang yang sedang menjajakan jualannya dari luar pagar. Ketika kulihat ternyata seorang gadis cantik sexy yang sedang menggendong jamu.

    “Jamunya mas…. biar badan seger dan awet muda”, kalimat manja yang keluar dari mulutnya.

    Akupun jadi terpana melihat bakul jamu ini, wajahnya cantik, umurnya kira-kira 19 tahun, body sexy menggairahkan dengan berpakaian khas jawa. Toketnya montok sekali ukuran 38 lah. Spontan aku memanggilnya.

    “Mbak beli jamunya donk.. ” Kataku memanggil. Mbaknya pun tersenyum manis dan masuk ke halaman rumahku lalu duduk mendekatiku.
    “Mau jamu yang mana mas? Ada jamu Kunir Asam,jamu beras kencur, jamu temu lawak…” tanyanya.
    “Apa ajah deh mbak asalkan tidak yang pahit.” Jawabku.
    “kalau jamunya pahit, masnya langsung liat aku aja, nanti jamunya jadi manis mas” Gurau sipenjual jamu menggoda.
    “Berani juga si penjual jamu ini menggodaku” pikirku. Aku mengamati si Mbak ini dengan lincahnya memainkan botol jamunya. Dan ketika tiba-tiba dia membusungkan dadanya, jantungku jadi berdetak kencang.

    Waah pagi-pagi udah dapat pemandangan yang seger, dan yang lebih hotnya lagi, ternyata si Mbak jamu tidak memakai BH, hanya memakai kain kemben yg agak kedodoran sehingga aku bisa melihat bentuk toketnya yang montok itu.

    Kesempatan ini tak kulewatkan. Jangankan untuk berpaling untuk berkedip saja rasanya sayang sekali. Toketnya bergoyang-goyang seirama dengan gerakan tubuh si mbak, apalagi ditambah ukuran yang kalau diperkirakan berukuran 38 B membuat aku memutar otak untuk lebih mengenalnya.

    Singkat cerita, setelah ngombrol dan berkenalan akhirnya aku tau nama si penjual jamu tersebut bernama Tika. Anak dari desa dibawah bukit, yang ternyata umurnya baru 19tahun,benar dugaan ku. Karena keadaan ekonomi yang kurang, dia tidak dapat melanjutkan sekolah. Dia cuma sampai pada bangku SMP kelas 2 Dia memutuskan berhenti dari sekolah dan memilih bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya.

    “Kasian kamu ya…cantik-cantik mesti kerja keras, mending cari suami yang kaya saja Mbak Tika?” kataku mulai menggodanya. Dengan tersipu malu dia menjawab
    “Apa ya ada toh mas yang mau sama aku yang cuma anak kampung, pacar sih ada tapi dia tak setia.” “Masak sih…berarti gak normal dong pacarmu, masak punya cewek secantik ini bisa-bisanya ndak setia.” Jawabku agak ketus.

    Ternyata dia sudah punya pacar, tapi ini kan menjadi tantanganku, merebut cewek yang sudah punya pacar.

    Akupun mulai mengeluarkan jurus meluluhkan hati wanita. Aku sengaja membayar jamu satu gelas dengan uang lima puluh ribuan.

    “Uangnya kog besar sekali mas, belum ada kembaliannya…” Jawabnya.
    “Aku juga ndak minta kembalian kog…” Jawabku.
    “Waduh, makasih sekali ya mas.” Katanya riang.

    Karena kesiangan aku jadi tahu kalau setiap jam 09.00 lebih ada penjual jamu keliling yang cantik dan sexy masuk ke perumahan kami. Hari-hari berikutnya aku sengaja menunggu Mbak Tika untuk membeli jamu atau sekedar untuk mengobrol. Kami udah agak akrab dia bahkan sering betah kalau berhenti dirumahku.

    Setelah kira-kira sebulan berkenalan, seperti biasanya, aku memesan jamunya. Tapi hari ini wajah Mbak Tika agak cemberut dan terlihat tertekan sekali. Tiba-tiba dia masuk ke ruang tamuku dan kelihatannya mau curhat denganku. Dia duduk di lantai tanpa beralaska tikar. Terlihat matanya agak memerah. Aku mencoba untuk memulai menanyakan apa yang terjadi pada dirinya.

    “Mbak , kalau tak lihat kayaknya mbak Tika punya masalah ya?” Tanyaku sok perhatian.

    Airmatanya pun pecah seketika. Dia nangis sambil cerita kalau pacarnya telah meninggalkannya dan telah menemukan gadis pengganti yang lebih cantik dari dia.

    Akupun merasa kasian lalu aku mendekatinya dan merangkul pundaknya mencoba untuk menenangkannya.
    Sekarang posisi dudukku membuatku dapat melihat dengan jelas toket montoknya. Tanpa kuduga, Mbak Tika malah membenamkan kepalanya ke dadaku, dengah senang hati akupun langsung memeluknya dengan hangat. Suasan ini membuat gairahku menjadi naik, tapi karena aku sudah berpengalaman aku memilih untuk tidak terburu-buru .

    Setelah agak tenang Mbak Tika berkata dengan lirih… “Maaf ya mas Faldi , baju mas jadi basah karena airmataku”

    “Gak papa kog mbak, saya ikut sedih melihat mbak Tika sedih” Jawabku coba menenangkannya.

    Lalu Mbak Tika tersenyum kecil dan menengadahkan kepalanya persis di depan mataku, tanganku pun membelai wajahnya.

    Akupun lantas memegang dagunya ku dekatkan wajahku ke wajahnya. Mbak Tika pun memejamkan matanya seakan tau kalau aku akan menciumnya. Mulut kamipun akhirnya beradu dengan lembut. Lidah kami saling berpaut. Kupeluk dia lebih erat lagi, Mbak Tika pun semakin memanas.

    Rupa-rupanya mbak Tika juga sudah berpengalaman, maka kucoba untuk merangsang daerah yang lain lagi. Ciumanku berjalan ke leher Mbak Tika dan lidahku bermain dibelakang kupingnya.

    “Aahhh..emmmhh…” Desah mbak Tika menahan nikmat.

    Naluri laki-lakiku mulai merasakan gairah seorang wanita, tapi aku tetap tenang. Aku memcoba untuk memberikan gairah yang hebat dulu sebelum kita ngentot. Kulepaskan kebaya yang dipakainya. Lidahku mulai menciumi toket kiri mbak Tika. Tangan kananku meremas-remas toketnya sebelah kanan. Nafas mbak Tika mulai tidak teratur.

    Lalu ku gendong tubuhnya untuk masuk ke kamarku. Setiba di kamar aku langsung melepas kemben yang dia kenakan dan juga Cdnya. Sekarang aku dapat melihat bentuk tubuhnya dalm posisi telanjang. Akupun terpana melihat bentuk tubuhnya yang super sexy. Warna kulitnya kuning kecoklataan, tubuhnya padat berisi dan baunya harum, mungkin karena Mbak Tika rajin minum jamu setiap hari.

    Tak berlama-lama kubaringkan dia di kasurku. Lalu aku melepas sendiri baju yang ku kenakan. Setelah telanjang aku langsung menindihnya. Terasa hangat ketika tubuh kami berpadu. Kami bercumbu kembali sambil tanganku meremas toketnya. Ciumankupun berpindah ke puting toketnya yang berwarna kemerahan. Putingnya kujilat lembut, kusedot dan juga agak ku gigit kecil

    “Ohhh…mas nikmat sekali…” Desahnya. Sambil menggigit mulutnya bagian bawah.

    Tangan mbak Tika pun tak mau diam dia mengelus-elus kontolku yang sudah tegang dari tadi. Dikocoknya lembuh kontolku. Setelah bermain dengan putingnya lalu ciumanku turun menelusuri pusarnya dan semakin ke bawah. Pada akhirnya wajahku sampai di depan memeknya yang kenyal. Lidahkulangsung bermain di memeknya. Kujilati dari itilnya sampai ke lubang memeknya yang sudah basah oleh lendir.

    “Jilat terus mas…oohhh…sstttt”. Desahnya nikmat.

    Ku mainkan lidahku diitilnya. Desahan mbak Tika semakin menjadi. Lidahku juga kumasukan ke dalam lubang memeknya. Cairan lendir bau khas kewanitaan mulai membasahi dan terasa dilidahku. Mbak Tika menjepit kepalaku dan merintih.

    “Ooohhh, Mas… nikmat Mas…”.

    Semakin kupercepat gerakan lidah, semakin menggelinjang tubuh mbak Tika.

    “Mas Faldi…aku gak kuat lagiii….aaaahhh” Dia telah mencapai puncak untuk yang pertama kalinya. Cairan sperma keluar membasahi mulutku.

    Aku yang belum mencapai orgasme langsung menindih badannya. Kugesek-gesekan kontolku di memeknya, dan tak lama kemudian “Bleeesss…” dengan mudah kontolku masuk ke dalam lubang memeknya. Kusodok memeknya dengan penuh nafsu, dia mengerah keenakan.

    “Aaaahhh terus sdok yang kenceng mass…” Pintanya.
    “Iya mbak…aahhhh enak sekali memekmu mbaakk…” Balasku.

    Rasanya seperti di cengkram dan masih kencang memek Mbak Tika. Kusodok memek mbak Tika, dia juga mengikuti gerakan naik turun ku. Mulut kami kembali berpautan dan lidah kami kembali menjelajah dengan ganasnya. Setelah kurang lebih 20 menit menyodoknya, tiba-tiba Mbak Tika kembali menjerit.

    “Aaaaahh…maaasss…aku keluar lagiiii…” dan sejenak menjadi lemas, rupanya dia telah mencapai orgasme yg kedua.

    Tak lama kemudian kontolkupun merasa berdenyut di dalam lubang memek mbak Tika , dan cepat-cepat ku cabut kontolku dan kumuntahkan spermaku ke mulut mbak Tika.

    “Aku keluaaaar mbaaak, sedot kontolku…ooohhhh…” Teriaku sambil kuarahkan kontolku ke mulutnya.

    Hal ini kulakukan karena aku tak mau menghamili cewek dulu.

    Kamipun terbaring lemas di kamarku. Setelah kira-kira rasa lemas yang dirasa mbak Tika udah hilang, dia lalu pergi meninggalkan rumah dan kembali keliling untuk menjajakan dagangannya.

    Semenjak kejadian ini kami sering melakukan hubungan seks di rumahku. Kami berhenti berhubungan seks setelah mbak Tika dinikahi seorang pemuda dari desa sebelah.

    Situs JudI Online Bandar Q,Poker,Domino QQ,Bandar Poker

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel