• Breaking News

    Sponsor

    Kamis, 08 Februari 2018

    Bu Dini,Kepala Kantor Yang Nikmat

    Panggil saja aku Berto
    Saya berdarah sunda – betawi. Saya Lahir di Bandung dan besar di Jakarta. Sempet sekolah di pesantren di Jawa Barat, tempat Kakek saya.


    Saya sempet belajar ilmu ghoib, santet, pengen belajar ilmu pelet tp selalu ditolak, tp tetep saya pelajari sendiri.

    Pertama kali saya tugas di Tasik, wuiiihhhh… Kerja di Bank mah asyikkk banget euy… Ceweknya bening-bening dan masih fresh.

    Tapi sial saya ga lama di sana. Ada laporan kalo saya itu mesum, suka gangguin staff-staf cewek.

    Padahal semua itu sama sekali ga benerr… Saya cuma being friendly ngerangkul-ngerangkul dikit, cipika cipiki… Yah… Paling cuma ngeremes-remes dikit lahh…

    Dari Tasik saya ditarik ke Aceh! Apes dah saya, gimana nasib kontie saya di sana???

    Pandangan saya tentang Aceh begitu suram.Namun setelah tiba di kantor, kekhawatiran saya, Dan kekhawatiran kontie saya terhapus sdh..

    Tidak banyak perbedaan dgn daerah lain.

    Saya pun mulai menetapkan sasaran. Ada Bu Dini Pimpinan cabang di sana dan beberapa karyawati berpakaian modis.

    Bu Dini ini type “mamah muda” kelas superrrr. Tidak sulit mendekati Bu Dini, karena beliau Sering mengajak diskusi, lunch, meeting Terutama membahas masalah kerjaan.

    Setiap weekend selalu membosankan sampai datang ajakan Bu Dini ke rumahnya.

    Saya dan beberapa temen dateng ngumpul di sana. Bu Dini tinggal di sebuah ruko dekat dengan pantainya sekitar setengah jam dari pusat kota Banda Aceh.

    Sebuah ruko lama, terlihat tdk terlalu besar dari luar, tetapi ada rooftop garden di lantai teratas.

    Kami berkumpul di sana untuk acara BBQ.
    Bu Dini menyambut kami sambil membawakan minuman dingin yg menyegarkan. Lebih menyegarkan lagi karena penampilan Bu Dini benar-benar beda.

    Jika kesehariannya mengenakan blouse dan celana panjang, kali ini Bu Dini hanya mengenakan tanktop putih dan celana pendek berbahan jeans.

    Udara yg panas membuat tubuhnya berkeringat dan lekuk tubuhnya makin terlihat jelas dibalik tanktopnya. Melihatnya kerepotan.Saya pun berinisiatif ngebantu Bu Dini, mulai membawakan gelas, makanan dan membakar Ikan. Hari beranjak makin sore dan Teman-teman pun mulai pulang karena Sungkan berlama-lama. Sementara saya, ngambil kesempatan ini buat berduaan sama Bu Dini.

    Seperti biasa obrolan dimulai seputar masalah di kantor dan berlanjut ke persoalan pribadi. Tak terasa Pekerjaan beres-beres pun selesai meskipun lebih banyak ceritanya.

    Melihat saya yg kucel abiss, belepotan bekas areng dan bau asep. Bu Dini menawariku untuk mandi saja di rumahnya. Diambilkannya pakaian suaminya dan handuk bersih untuk kugunakan mandi. Bu Dini sendiri sdh lebih dulu mandi.

    Kamar mandi yg kugunakan berukuran besar jg dan sangat bersih dgn toilet dan shower yg terpisah. Dan terdapat satu pintu lagi, yg ternyata berhubung ke kamar utama.

    Sayup-sayup terdengar Bu Dini berbicara, sepertinya dia menelpon suaminya yg sedang keluar kota.

    Terdengar seperti sedang bertengkar hebat. Setelahnya Bu Dini terisak-isak menhan tangisnya.

    Saya keluar dgn hanya melilitkan handuk di pinggang. Tdk lewat pintu yg seharusnya tp justru masuk ke kamar Bu Dini. Awalnya Bu Dini terkejut dan memintaku keluar karena malu terlihat menangis.

    Saya pede aja deketin dia, genggam kedua tangannya dan minta dia ceritain semuanya.
    Bu Dini pun meledak tangisnya. Saya rangkul dia sampe tangisnya reda… Tetep ga ada satu kata pun keluar dari bibir manisnya.

    Bu Dini berangsur tenang, tp saya berangsur tegang ngelihat paha mulus dan toket kenyal di balik kimono handuknya .

    “Ehhh… Geblek orang lagi nangis lu cari kesempatan ya!” Bentak Bu Dini galak.

    Ga senada sama mulutnya, tangan Bu Dini justru menarik lepas handuk saya dan mengelus penis saya

    Saat tanganku bergerak mencoba melepaskan kimononya, Bu Dini mendorong saya….

    “Lu coli dulu sana, jgn lupa bersihin terus keluar dari pintu satunya.” Ucap Bu Dini pelan,namun tegas.

    Bu Dini pun beranjak, mengambil daster dari lemari, dan dgn cueknya melepas kimononya.

    Usianya baru 28 tahun sedikit lebih tua dariku. Tdk terlihat sedikit pun lemak berlebih di sana, walau tdk bisa dibilang kurus jg. Tokednya besar dan masih kencang dgn puting pink kecoklatan. Kulitnya putih khas wanita keturunan. Bu Dini mencukur halus rambut memeknya.

    Huft, kesempatan ga datang dua kali.
    Saya peluk dia dari belakang, saya lumat bibirnya, lehernya, tengkuknya.
    Saya remes tokednya pelan. Bu Dini membalik badan, menekan kepala saya sampe muka saya terbenam di belahan toked gedenya..

    Saya jilatin dari bawah dan saya isepin putingnya bergantian.

    Saya coba raba memeknya, ternyata dah basah banget. Saya mainin jari saya di sana sampe Bu Dini kelonjotan dan memeknya pun makin banjir.

    “Uuuhhhh… illlll” racaunya

    Ku rebahkan Bu Dini di ranjangnya dan mulai menyodoknya.

    Jlebbb…. Plok.. Plok… Plokkk
    Saya entot die dgn ritme cepat dan terburu-buru.

    “Ahhh… Ahh.. Aaaaghhhhhh”
    “Berttoooooo…. Pelannnn”
    “Ooouuuuggghhhh……”

    Bu Dini ternyata tipe yg berisik saat bercinta… Demen saya yg beginian.

    Saya kencengin ritme ayunan penis saya ke memeknya. Bu Dini nahan saya. Minta saya pelanin.

    Ga lama rebahin badan saya dan minta posisi di atas.

    Diturunkannya tubuhnya, jarinya ngebuka lubang memeknya sementara tangan satunya ngarahin penis saya utuk memasuki tubuhnya..

    Saya pun ngerasain penisnya kaya diurut-urut. Uuuhhhh bener-bener nikamat banget.

    “Oooooooooghhhhhh…. Uhhhh… Hhhh…)
    ” oouuuugggghhhhhhh…. illlll”.

    Toked Bu Dini bergoyang Indah seirama ayunan tubuhnya. Saya remes remes tokednya saat Bu Dini mengejar klimaksnya.

    “Aaahhhhh… Hahhhh…hhhh”
    “Anjriittt nikmat banget penis lu…” Seru Bu Dini.

    “Oooohhhhh… Saya keluaaarrrrr” saya pun ngejer klimaks saya.

    Saya tarik penis saya dari pijitan memeknya.
    Saya keluar in peju saya di bibir dan mukanya

    Aaaaahhhh…. Enak banget rasanya.

    Semenjak kejadian ini,Bu Dini sering banget mencari kepuasan dengan saya,apalagi disaat suaminya pergi kerja kuluar kota.Saya bahkan harus bermalam di rumah Bu Dini untuk memuaskan hasrat Bu Dini.

    Sungguh Nikmat benar memek Bu Dini...

    Situs Judi Online Bandar Q,Poker,Domino QQ,Bandar Poker

    1 komentar:

    1. RAIH KEBERUNTUNGANMU HANYA BERSAMA KAMI.
      Register/Pendaftaran :
      Dijamin 100% FAIRPLAY.
      Dijamin Tanpa ROBOT / ADMIN.
      Dijamin Asli PLAYER Vs PLAYER.
      BONUS JACKPOT Sampai Ratusan Juta
      BONUS REFERRAL 20% SEUMUR HIDUP
      BONUS TURNOVER 0,5% SETIAP HARI
      Live Chat 24 Jam
      Depo & Wd Diproses Dengan Cepat Oleh Admin Kami Yang Sudah Terlatih
      Minimal Deposit 15.000 dan Minimal Withdraw 50.000.
      Jika Anda Berminat,Anda Dapat Menghubungi Kami Melalui :
      YM : kebunpoker
      BBM : 2BE3264A

      BalasHapus

    Fashion

    Beauty

    Travel