• Breaking News

    Sponsor

    Kamis, 21 Desember 2017

    Perjakaku Direnggut Tante Shinta

    Suatu hari sekitar pukul 9 pagi,aku dibangunkan oleh kakaku .
    “He bangun..bangun…udah siang..tidur aja kerjanya…” kata kakakku membangunkanku sambil menggoyang-goyangkan tubuhku.
    “Apaan sih kak…lagi enak-enaknya mimpi malah dibangunin ganggu aja” kataku kesal.
    “Cepat bangun…aku mau nyuruh kamu ke rumah tante Shinta…nanti tak kasih uang bensin sama uang rokokmu” sahut kakakku.

    Dalam batinku “Waaahhh uang nih…lumayan buat isi dompetku yang kering kerontang..hehehhee…”. Segera aku bergegas bangun dari ranjangku.

    “Udah sana buruan mandi…ga enak sama tante Shinta yang udah nunggu…soalnya aku kemarin udah janji sama dia mau bayar baju yang aku pesan jam 9 pagi” ucap kakakku.
    “Siap bos” jawabku.

    Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, aku segera keluar kamar.
    “Sebelum berangkat tuh makan dulu” kata kakakku sambil menunjuk meja makan, yang udah tersedia semangkok Soto hangat. Langsung saja aku sikat tuh soto yang udah menggiurkan, apalagi perut ini udah mulai keroncongan karena lapar.
    “Ni uang 110rb untuk bayar ke tante Siska dan ini 70rb uang buat beli bensin dan rokokmu” kata kakakku sembari memberikan uang padaku.
    “Asyiiikkk…tumben nih ngasih aku sebanyak ini, baru cair ya tao dapat jatah bulanan dari si Rio?” kataku menggoda kakakku.

    Nasib kakakku bisa dibilang lumayan baik. Dia mempunyai suami yang umurnya jauh lebih tua dari dia namanya Rio. Meskipun tua si Rio uangnya banyak. Kalo dilihat sih kakakku sama Rio ga kayak suami istri malah bisa dibilang kayak bapak dengan anaknya. Jaman sekarang memang sudah gila, cinta bisa dibeli dengan uang..hahaha…

    Setelah selesai sarapan aku segera mengendarai motorku langsung meluncur ke TKP, ke rumah tante Shinta yang imut-imut. Tak berapa lama sampai juga aku di rumah tante Shinta. Kuketok pintu rumahnya. Seketika muncul, cewek seksi membukakan pintu. Terbelalak mata ini saat melihatnya sampai tidak berkedip aku dibuatnya. Aku melihat pemandangan indah di pagi ini, sungguh anugerah yang menyehatkan mata yang masih belekan ini. Saat itu tante Shinta masih menggunakan lingerie tipis berwarna merah muda membukakan pintu rumahnya untukku.

    “Oh kamu Ilham…sini masuk dulu, tumben-tumbenan kamu main ke rumah tante, pasti kamu disuruh sama kakak kamu ya?” ucap centil tante Shinta.
    Akupun lantas masuk ke rumahnya dan duduk di sofa. Pikiran dan mataku tak sedikitpun berpaling dari keseksian tubuh tante Shinta.

    “Tunggu sebentar ya Ilham, tante buatin teh hangat dulu” ucap tante Shinta sembari berjalan menuju dapur.
    Lagi asyik-asyiknya melamunkan kemolekan tubuh tante Shinta tiba-tiba terdengar suara orang berbicara.
    “Mah…aku berangkar kerja dulu ya…” suara suami tante Shinta.
    Dia berjalan di depanku, om Panji suami tante Shinta dengan perut buncit serta kepala botak.
    “Oh ada Ilham to…tumben kesini pasti kamu disuruh kakak kamu ya?” sapa om Panji.
    “Iya om…mau berangkat kerja ya om?” sapaku balik.
    “Ya udah om tinggal dulu ya Ilham…diminum tehnya jangan malu-malu” kata om Panji yang ditemani tante Shinta diantar keluar rumah untuk berangkat kerja.
    Setelah om Panji berangkat tante Shinta kemudian menghampiriku,
    “Gimana Ilham, tumben kamu main kesini?” tanya tante Shinta.
    “Ini tante aku disuruh sama kakakku untuk bayar baju pesanannya” jawabku malu-malu sambil menyodorkan uang 50rb.
    “Ohh gitu ya…tante terima uangnya ya…kamu main sini dulu aja nemenin tante…” kata tante Shinta lembut yang menggetarkan hatiku.
    “Iya tante…hehehe….” jawabku sambil tertawa malu tapi mau.
    “Kamu tambah gede tambah ganteng aja ya…padahal pas kecil kamu itu item lho…sekarang kog bisa berubah 180 derajat…hahahaha…” kata tante Shinta penuh manja menggodaku sembari dia berpindah posisi duduknya mendekatiku.
    “Bisa aja tante ini” jawabku malu.
    “Udah punya pacar belum?” tanya tante Shinta sambil mengelus pipiku dengan tangannya yang lembut.
    “Belum tante…belum laku nih…” jawabku.
    “Masak sih ganteng-ganteng belum punya pacar…pasti nyalimu kecil ya? hahaha…” sahut tante Shinta menggodaku.
    “Hehehe…” jawabku singkat.
    “Apa perlu tante ajarin buat cari pacar…seandainya tante masih muda, tante pasti mau jadi pacar kamu, tapi sayangnya tante udah tua…hahahhaa…” katanya menggodaku.
    “Ih tante bisa aja deh…meskipun tante udah cukup umur tapi tante masih kelihatan muda kog…masih cantik dan seksi…kayak seumuran anak kuliahan…hehehe…” jawabku merayu.
    “Bisa ja kamu…mau merayu tante ya…umur udah kepala 3 kog masih dibilang kayak anak kuliahan…pintar juga kamu merayu cewek…masak cari pacar aja ga bisa?” sahut tante Shinta.
    “Iya beneran tante Ilham ga bohong…kalo ada edisi kedua kayak tante Shinta ini ga pake lama pasti udah aku pacarin…” kataku merayunya lagi.
    “Pintar juga ini adik temanku merayu cewek duh duh duh,, makin gede makin pintar aja kamu ya” katanya sambil menempelkan bodynya yang aduhai dan jari-jari tangannya yang lentik mengusap leherku.
    “Aahhh…geli tante…tapi mau juga aku digeli-geliin di badanku lainnya…hehehe…” ucapku. Bulu kudukku pun seketika berdiri.
    “Iiihhh…nakal juga kamu Ilham…emang kamu belum pernah dicumbu sama cewek ya?…tante gituin aja kamu udah ga tahan…hahahaha…”kata tante Shinta menggoda imanku.
    “Gimana mau dicumbu, pacaran aja belum pernah kog tante…” kataku curhat pada tante Shinta.
    “Masa sih hari gini masih ada perjaka ting tong…hahaha….” kata tante Shinta sambil mencubitku nakal.
    “Iya sumpah tante…berani sumpah demi apa aja deh…” kataku.
    “Mau ga kalo tante ajarin” katanya berbisik di telingaku.

    Tanpa menunggu jawabanku tante Shinta yang seperti kehausan langsung menjulurkan lidahnya tepat di bibirku. Bibir yang merah merekah langsung mencibir tepat ke bibirku ini. Lidahnya bergentayangan menggeliat membasahi bibirku. Tante Shinta yang penuh dengan kehausan tangannya meremas-remas sendiri toketnya yang putih itu. Aku pun tak mau kalah, aku membalas lumatan bibir tante Shinta yang merah merekah nan seksi itu. Lidahku dan lidahnya berpaut menari di dalam mulut.

    Tangan tante Shinta meraih tanganku dan mengarahkanya di toketnya, aku pun lantas meremas lembut toket tersebut secara bergantian, sembari lidah dan bibir ini terus bergumal penuh dengan kenafsuan. Tante Shinta kemudian melonggarkan lingerie yang menutupi keindahan tubuhnya, dia mulai melepas BHnya yang berukuran 34 itu dan terlihatlah toket seksi itu.

    Kemudian tante Shinta memegangi kepalaku ini mengarahkan tepat di depan toketnya yang seksi, putih dan segar itu, langsung aja bibir dan lidahku menuju ke toketnya. Kulumat dan kujilat penuh dengan nafsu toket tante Shinta. Kujulurkan lidahku tepat di putingnya yang merah merekah penuh kehangatan. Lidahku menari-nari menggeliat menjilati putingnya. Terlihat tante Shinta menikmati setiap jilatanku yang berputar-putar di putingnya dan sesekali kugigit kecil putingnya secara bergantian.


    Tante Shinta mendesah dengan matanya merem melek menikmati setiap hisapan mulutku di putingnya.“Sssthhh…aaahhhhisap lebih kencang Ilham….ahhhhh nikmat sayang…” katanya sambil tangannya memegangi tanganku yang meremas toket satunya.

    Desahan tante Shinta Semakin kencang sambil dia menggoyang-goyangkan toketnya yang sedang kuhisap. Kami berdua larut dalam permainan sex itu dan aku terus menghisap dan mengigit kecil-kecil puting tante Shinta. Tangan tante Shinta mulai melucuti pakainnya hingga aku telanjang. Kemudian dia pun melepas lingerie dan celana dalamnya. Dia mengarahkan kepalaku tepat di depan memeknya yang berbulu tipis. Gundukan bulu kemaluan yang tertata rapi terpampang dihadapanku. Sungguh mengisyaratkan bahwa tante Shinta cinta kebersihan dan kesehatan terlihat dari terawatnya bulu kemaluannya.

    Langsung saja bibir ini mengenyot memek yang merah segar. Lidahku pun ikut menari-menari di atas mulut kemaluan tante Shinta.
    “Ooohhh…aahhh…” desah tante Shinta. Jemari tanganku pun ikut meraih memek tante Shinta untuk membuka lebar mulut kemaluannya supaya lidahku bisa bergeliat lebih ke dalam. Tante Shinta semakin larut menikmati permainanku, desahannya pun semakin tak terbendung dan semakin kencang. Lebih lebar memeknya terbuka semakin dalam lidahku menjulur ke dalam. Itil tante Shinta pun tak luput dari jilat dan hisapan mulutku. Posisi tante Shinta yang berdiri dan aku sedang duduk, tubuhnya terus bermolek sambil berdesah tak tertahankan.

    “Aaahhhhhh nikmat sekali Ilham….tante ga tahan lagi…masukin kontolmu sekarang…aaahhh…” ajaknya.
    Kemudian, tanti Shinta merebahkan tubuhku di atas sofa empuk, dia berada diatasku lalu diarahkannya kontolku memasuki lubang memeknya yang udah gatal ingin digenjot itu. “Sleeepppp….” kontolku masuk seluruhnya ke dalam lubang memeknya. Desahn demi desahan keluar dari mulut tante Shinta. Badan tante Shinta bergoyang-goyang diatas badanku, naik turun secara perlahan mengatur irama memeknya yang disodokkan di kontolku.

    Aku pun hanya bisa pasrah menikmati permainan tante Shinta. Dia bergoyang-goyang menggerakan memeknya di genjot kontolku, semakin ke dalam dan semakin liar gerakan tante Shinta menyodokan memeknya ke kontolku. Dia bergoyang memutar-mutarkan bokongnya, memasukan lebih dalam kontolku di memeknya, ditekannya lebih dalam kontolku dengan memeknya sambil menggeliat-geliatkan badan.

    Nada desahan tante Shinta semakin menggila diimbangi dengan gerakannya yang juga semakin menggila. Kami berdua asik menikmati kenikmatan sex. Sementara aku menaikan tubuh tante Shinta dengan tanganku dan aku naik turunkan tubuhnya yang seksi itu. Kontolku semakin kencang menyodok memeknya, sambil aku kenyot putingnya.
    “Ooouuhhh…enak sekali sayang….kenyot terus sayaaangg…aahhh” desahnya keenakan.

    Jerit desahan tante Shinta semakin meronta dan aku semakin keras memainkan kontolku menyodok memeknya. Dan tiba-tiba dia teriak dengan tubuh menegang,
    “Aaahhhh aku keluaaaarrr Jakaaaa…enak bangeeetttt…ooohhh….” . Tante Shinta meraih orgasmenya sambil menghela napas panjang merasakan puasnya permainan sex.

    “Ganti posisi dong Ilham ”ucap tante Shinta yang masih haus akan sex.
    Lalu tante Shinta menungging, karena aku sering menonton film bokep pastinya aku udah tau dong apa yang di inginkan tante Shinta. Dia ingin posisi Dogy Style. Tante Shinta nungging di atas Sofa dan aku berdiri dibelakangnya. Kumasukin lagi kontolku ke memeknya yang sudah basah itu. Kusodok-sodokan perlahan tante Shinta kembali mendesah.
    Aku atur irama sodokan kontolku ke memeknya, maju mundur seperti tukang parkir. Tante Shinta meronta dan menjerit menikmati saat gerakan sodokanku lebih cepat. Sambil tanganku meremas toketnya, jari-jariku memilin putingnya.

    Semakin kencang aku sodokan kontolku ke memeknya, semakin cepat aku memaju mundurkan kontolku menyodok memek tante Shinta.
    “Ayo Ilham sodok lebih kencang lagiii…aku mau keluar lagi sayaaangg…aahhhh…”
    Setelah beberapa sodokan kembali tubuh tante Shinta menegang pertanda dia mencapai klimaksnya untuk uang keuda kalinya.

    Tak lama kemudian kontolku juga merasa seakan akan menyemburkan cairan kenikmatan, tanpa aba-aba kusodok memek tante Shinta secara ganas dan ” Crooot…crooot…crooot….” seleurh cairan spermaku tertumpah di dalam memek tante Shinta. Kami berdua lantas terkulai lemas diatas sofa.
    “Makasih ya Ilham tante puas sekali…” uacap tante Ilham.
    “Aku juga puas tante…makasih kembali…”
    “lain kali kalo ada waktu kita ulangi persetubuhan kita ini ya, tapi aku pengin yang lebih hot dari ini…” katanya manja.
    “Ilham siap kapan aja tante…hahahaha…” jawabku.

    Setelah istirahat dan berbenah kembali, aku pamit pulang. Kami berdua benar-benar menimati permainan sex yang baru saja terjadi dan mulai saat itu setiap ada kesempatan tante Shinta menghubungiku dan mengajaku untuk berhubungan badan.

    Cerita Selanjutnya

    Situs Judi Online Bandar Q,Poker,Domino QQ

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel