• Breaking News

    Sponsor

    Sabtu, 20 Januari 2018

    Mengajari Mita ML

    Liburan panjang telah tiba seperti beberapa tahun yang lalu, aku selalu menyempatkan diri untuk berlibur ke rumah Om Dodit dan tante Sari yang ada di Jakarta. Sudah 3 tahun aku tak berlibur kesana karena kesibukanku. Sungguh nyaman kalau berlibur di rumah om Dodit. Rumah om Dodit terbilang mewah, di dalamnya ada kolam renangnya. Itu yang membuat aku senang main kesana.


    Aku tiba di rumah om Dodit sekitar pukul 22.30 wib. Karena kelelahan aku langsung tidur pulas. Pagi harinya aku disambut dengan nasi goreng hangat untuk sarapan. Aku kaget ketika melihat sesosok gadis yang terakhir aku lihat baru kelas 1 SMP kini telah berubah menjadi remaja yang cantik jelita, namanya Mita. Kulitnya putih bersih, matanya agak sipit, tubuhnya sangat sexy. Mataku seketika menjadi nakal ketika melihatnya. Aku malah menjadi nafsu melihat keseksian tubuhnya.

    “Pagi kak Adit, apa kabar, maaf tadi malam Mita kecapekan gak jadi ikut jemput kakak. Silakan kak nasgornya dimakan ini special Mita yang bikin khusus untuk kakak lho..” katanya sambil tersenyum manis. Dan itu membuatku semakin terpana.

    “Eehmm…ini beneran Mita yang dulu yang masih ingusan?” kataku mengeledek.

    “Iya kak, pangkling ya…?” katanya genit.

    “Lama gak ketemu sekarang kamu udah gede dan makin cantik ya..” godaku lagi.

    “Hhehehe…” jawabnya tertawa.

    “Sekarang kamu kelas berapa?”

    “Kelas 2 SMA kak?

    “Pasti udah punya pacar ya?” godaku lagi.

    “Belum boleh sama papa tuh padahal kan udah SMA..” jawabnya sambil mulutnya mencibir.

    “Emang Mita dah siap berpacaran?” tanyaku pelan.

    “Belum juga siih” jawabnya enteng sambil melahap nasgor bikinannya. Akupun juga lalu melahap nasgor bikinan Mita. Selama sarapan mataku tak pernah lepas memandangi gadis cantik yang duduk di depanku ini.

    “Om sama tante dimana kog gak ikut sarapan?” tanyaku penasaran, sambil kepalaku clingak-clinguk ke kiri dan ke kanan.

    “Ohya tadi mama nitip surat ini untuk dikasihkan kakak. Katanya mama ada urusan mendadak yang sangat penting” jawab Mita seraya memberiku selembar kertas yang ditulis dengan tangan.

    Aku lantas membaca isi surat tersebut. Yang isinya mengatakan kalau om Dodit dan tante Sari ada urusan kantor di Surabaya selama seminggu. Jadi mereka menitipkan Mita kepadaku. Dengan kata lain aku disuruh menjaga rumah dan menjaga Mita selama seminggu.

    “Kamu sering ditinggal kayak gini ya Mit?” tanyaku.

    “Bukan hanya sering kak, hampir setiap hari malahan…hahahaha…dulu aku malah pernah ditinggal sebulan” jawabnya sambil tertawa.

    “Ooh gitu, mulai sekarang aku yang menjaga Mita dan rumah selama seminggu, apapun yang Mita butuhkan langsung bilang saja sama kakak” kataku memperjelas.

    “Oke kak, sekarang tugas pertama kakak adalah mengantar aku jalan-jalan ke mall. Gimana kak?” katanya manja.

    “Baik, ayo kita berangkat sekarang” jawabku sambil bangkit untuk bersiap-siap mengantar Mita jalan-jalan.

    Hari itu Mita kelihatan cantik sekali memakai celana jeans ketat dan kaos oblong ketat berwarna merah menyala. Semua yang dipakai serba ketat sehingga tubh seksinya terlihat jelas.

    Hampir seharian kita jalan-jalan, sampai rumah pukul 19.00 wib. Mita terlihat kecapekan. Dia langsung pergi mandi dan pamit untuk tidur. Sedangkan aku yang sudah terbiasa tidur larut malam pergi ke ruang TV setelah mandi. Hampir pukul 23.00 aku mematiakn TV karena bosan dengan acaranya, tapi tiba-tiba aku teringat akan VCD porno yang aku bawa.

    Sebelum memutar VCD tersebut aku memastikan kalau Mita sudah tertidur pulas. Lalu aku menyalakan TV dan playernya kulihat VCD porno tersebut, lumayan bisa menghilangkan kebosanan dan ketegangan akibat melihat bodi Mita siang tadi.

    Karena keasyikan menonton, aku tak menyadari ternyata Mita juga melihatnya sekitar 30 menit. Dan tiba-tiba,

    “Argghhh…” teriak Mita ketika dia melihat adegan seorang laki-laki memasukan kontolnya ke dalam memek seorang perempuan. Tentu saja aku jadi kaget dan gak enak hati begitu mendengar suara Mita dari arah belakang. Dengan sigap aku langsung mematikan VCD tesebut.

    “Maaf Mita, kamu udah lama ya berdiri disitu?” tanyaku gugup.

    “Sebenarnya tadi Mita mau pipis tapi Mita mendengar suara desahan jadi Mita mencari sumber suara tersebut” jawabnya polos.

    “Kak Adit gak usah takut, Mita gakpapa kog. Mita kebetulan pernah dengar cerita dari teman kalau film porno itu asyik dan ternyata benar juga. Dan yang membuat Mita kaget tadi tuh ada tikus lewat.hehehhe” jawabnya lagi yang membuat aku lega.

    “Jadi gimana Mita mau lihat lagi?” pertanyaanku yang mengarah ke hal yang nakal.

    “Waaah, mau sekali donk kak” jawabnya semangat. Langsung saja aku menyalakan lagi TV dan VCDnya.

    Mita terlihat sangat meresapi setiap adegan. Aksi nakalku mulai kujalannkan, perlahan aku mendekati Mita, aku duduk tepat disampingnya. Iseng-iseng aku bertanya padanya.

    “Pernah gak Mita melakukan adegan seperti itu?”

    “Boro-boro kak, pacar aja belum punya” jawabnya sambil matanya tetap melotot pada TV.

    “Kalau kakak ajarin mau gak? Enak lhoh rasanya…coba lihat cewek yang di TV itu, dia kelihatan sangat menikmati adegan itu…” tanyaku merayu.

    “Emang kakak bisa kayak gitu?” tanyanya menantang.

    “Kamu nantangin kakak ya?” tanyaku dan langsung memeluk Mita dari samping. Mita diam saja. Terasa sekali nafasnya mulai memburu tanda dia sudah terangsang karena melihat film porno itu. Tiba-tiba kudengar Mita berbisik di telingaku,

    “Ayo kak ajarin Mita…” aku yang mendengar bagaikan disambar petir di siang hari.

    “Yang bener Mita?” tanyaku memastikan. Tanpa menjawab Mita pun langsung melumat bibirku dengan lembut. Kubiarkan Mita memainkan bibirku. Setelah beberapa menit dia melepaskan lumatanya dan Mita berkata padaku lagi,

    “Beneran kak, Mita sudah sudah terangsang banget nih…”.

    Mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Mita dengan segera aku melumat bibir Mita dengan ganasnya, Mita pun membalas lumatanku. Tak berlama-lama kami lantas melepas baju kami masing-masing sehingga kami berdua telanjang bulat. Ternyata Mita lebih cantik jika dilihat dalam keadaan telanjang bulat. Aku mengamati setiap lekuk tubuh Mita. Dari ujung rambut sampai ujung kaki terlihat sangat sempurna. Toketnya yang montok terlihat sangat menantang.

    “Kog cuma dilihat aja kak?” tanyanya yang membuyarkan lamunanku. Aku merasa tertantang oleh kata-katanya. Akupun langsung membaringkan dia di sofa. Kulumat lagi bibirnya sambil tanganku meremas toketnya yang montok. Mita pun mendesah tak karuan. Lumatan bibirku sekarang berpindah ke putting Mita, sesekali aku menghisapnya.

    “Ooohhh kak, enak sekali kak..aahhh…” desah Mita yang membuat nafsuku semakin membara. Tak sampai situ jilatanku semakin turun, kujilati pusarnya dan kemudian turun sampai pada gundukan kecil yang ditumbuhi bulu halus.

    “IIhh, geli kak…ahhh…” desahnya sambil menggeliat. Kujilati klitorisnya yang sudah mengeras. Sementara tanganku masih asyik meremas toketnya. Beberapa menit kemudian Mita teriak dan mendesah panjang,

    “Auughh,,,nikmat kaaaak…” . Memek Mita mengeluarkan cairan banyak sekali. Itulah orgasme pertama buat Mita. Kujilat dan kutelan cairan itu, rasanya gurih tapi nikmat.

    “Gimana enak gak Mit?” tanyaku sambil mencubit putingnya.

    “Enak sekali kak, rasanya Mita seperti terbang ke surga” jawabnya sambil memakai CDnya. Aku yang melihat itu langsung mencegahnya.

    “Tunggu dulu Mit, masih ada yang lebih dahsyat dan nikmat lagi, kakak mau ajarin Mita seperti yang di TV itu” kataku sambil menunjuk adegan di TV dimana seorang cewek sedang menghisap kontol seorang laki-laki.

    “Gimana Mita, mau?” tanyaku.

    “Oke kak, Mita mau..” jawabnya dan langsung meraih kontolku. Mita mulai mengocok dan mengelus kontolku seperti yang ada di TV. Lalu dengan malu-malu dia memasukkannya ke mulutnya, dengan lembut dimenjilati dan menyedot kontolku. Rasanya sungguh nikmat. Setelah 10 menit lalu kuangkat tubuh Mita dan aku berkata padanya,

    “Sekarang kuajari yang adegan yang special yang akan membuatmu merasakan nikmat” kataku sambil kujilat telinganya. Mita menurut aja ketika dia kubaringkan di atas karpet. Mita pun diam aja ketika aku mulai menindih tubuhnya dan menggesekkan kontolku di mulut memeknya.

    Karena sudah kering kembali, akhirnya memek Mita kubasahi dengan air liurku. Dengan pelan aku mendorong batang kontolku ke dalam lubang memeknya.

    “Aduh, sakiit kak, auuuu….” Jerit Mita ketika kepala kontolku memcoba menjebol keperawanannya. Dengan lembut kuciumi bibir Mita supaya dia tenang. Setelah itu aku kembali mendorong pinggulku agar batang kontolku bisa menembus keperawanannya.

    “Tahan sedikit ya Mit…pertama memang sakit tapi setelah itu kamu akan merasakan kenikmatan yang teramat sangat…” kataku menenangkannya. Mita hanya memejamkan matanya sambil menahan sakit di memeknya. Kuterus mencoba mendorong kontolku perlahan dan akhirnya “Sleeeeppp…” kontolku berhasil menembus keperawanan Mita.

    “Argghhh….sakit kak…” jerit Mita ketika aku berhasil menembus keperawanannya. Kumulai memaju mundurkan kontolku dengan perlahan. Kulumat bibir Mita biar dia merasa tenang.

    “Sssthhh..ahhh…” desah Mita sambil menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, nafsanya pun mulai tak beraturan. Kujilati putingnya biar Mita semakin bernafsu. Terasa sekali kontolku seperti diremas-remas oleh memek Mita.

    “Aduuh Mita enak sekali memekmu ini…ahhh…” desahku nikmat.

    “Huum kak aku juga merasakan nikmat…oohh..ahhh…” jawab Mita sambil mendesah.

    Setelah kurang lebih 20 menit kontolku menggenjot memek Mita, tiba-tiba tubuh Mita mengejang.

    “Kak, Mita rasanya mau pipis…aahh..” katanya tersengal-sengal.

    “Ditahan dulu Mita, Kita pipis bareng ya…oohh…” kataku sambil mempercepat sodokanku.

    “Ayo sekrang Mita kita pipis bareeeng…aahhh….” jeritku bersamaan dengan semburan spermaku. Mita pun teriak dan orgasme barengan denganku.

    Terasa sekali kontolku disiram dengan air maninya. Setelah cairan spermaku habis lalu aku turun dari menindih tubuh Mita, kami berbaring bersebelahan. Kulihat Mita begitu lemas, sisa darah perawan masih mengalir dari lubang memeknya. Lalu aku bangkit untuk menggambil tisu dan membersihan sisa darahnya. Setelah bersih aku lalu mencium keningnya sambil berkata,

    “Makasih ya Mita, kamu telah memberikan hal berhargamu padaku, Kamu menyesal gak Mita?” kataku bertanya. Mita menggelengkan kepalanya dan berkata,

    “Sama-sama kak, Mita gak menyesal kog, Mita malah senang bisa belajar sex malam ini, Dan Mita menyerahkah keperawanan Mita karena Mita tahu kak Adit menyayangi Mita” jawabnya sambil mengecup pipiku.

    Kemudian kami berdua mandi bareng malam itu juga. Di kamar mandi kusabuni seluruh tubuh Mita. Aku merasa kasian karena dia kelihatan sangat lemas. Setelah selesai mandi kami lalu memakai baju kami kembali. Kami berdua langsung tidur di kamar masing-masing.

    Tapi setelah kejadian malam itu kami berdua selalu melakukan sex setiap malam hari selama seminggu, sampai om dan tante pulang kembali. Mereka tak menaruh curiga sedikitpun.

    Kalau ada kesempatan, kami sering melakukkannya di dalam kamarku selama sebulan kami membina hubungan terlarang ini. Sampai akhirnya aku harus pulang ke Jawa. Mita menangis karena kepergianku. Tapi ku berjanji padanya akan kembali lagi dan memberikan Mita kenikmatan yang tiada taranya.



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel